cerita antara spon dan kapas

Dulu, hiduplah para hewan dan benda-benda yang unik yaitu kura-kura, burung, kapas, spon dan banyak lagi, di antara mereka ada 2 sahabat yang sangat erat yaitu kapas dan spon, kapas tinggal di darat dan spon tinggal di air, dan di antara spon dan kapas ada sebuah kura-kura yang ingin bisa bermain dengan mereka.
Pada musim panas di suatu pantai bernama pantai kelapa. Kura-kura itu melihat spon dan kapas bermain di tepi pantai, karena merasa kesepian kura-kura itu menghampiri mereka,
“hai bolehkah aku ikut bermain bersama kalian” ucapnya dengan malu-malu
“aku Kapas, aku adalah sebuah kapas, itu namaku” ucap Kapas
“aku Spon itu namaku” ucap Spon sambil menjabat tangan Turtel.
Semenjak musim itu Turtel selalu bersama kapas dan spon, namun kedua sahabatnya itu tak pernah menganggap Turtel ada di antara mereka, hingga Turtel pun mencari akal untuk bisa bersahabat dengan mereka, ia pun mengunjungi rumah burung merpati putih untuk meminta saran.
“jadi apa yang bisa aku lakukan mereka burung merpati”, mohon Turtel
“aku tau, kapas kan takut air dan spon tidak bisa terlalu lama di darat, jadi saat mereka sendirian, kau bisa jadi pengantar surat, dengan itu mungkin mereka bisa menganggapmu berarti”, jelas Emily si burung merpati
“tapi darimana aku bisa dapat daun tulis dan lidi?”, tanya Turtel
“aku bisa membantumu tapi tolong buatkan aku sebuah kalung mutiara untuk menghiasi diriku”, ucap burung merpati tersebut
5 hari kemudian…
“hore… aku berhasil” ujarnya, sebuah kalung mutiara berhasil dirangkainya, ia segera pergi ke rumah burung merpati.
“ini indah sekali Turtel terima kasih, kebetulan aku sudah menyiapkan daun dan lidi yang kau minta, ambillah” ucap Emily
Turtel senang sekali ia segera pergi ke rumah kapas
“kapas apa kau mau menulis surat untuk spon” tanya Turtel, lalu kapas pun menulis surat itu, tapi permainan surat-suratan itu tidak menyenangkan, Turtel capek sekali, surat surat itu berlanjut hingga malam hari, sampai akhirnya ia pun tidur walau ia tau kalau ia belum mengantarkan surat dari spon.
Esok harinya Turtel pergi ke tepi pantai untuk menemui kapas dan spon yang sedang bermain, namun mereka sama sekali tidak menghiraukan Turtel
“hai teman ada apa?, kenapa kalian begini?”, tanya Turtel
“kenapa kau tidak mengantarkan suratku ke kapas?”, marah spon
“maafkan aku spon, harusnya kalian tau, aku sudah capek dan mengantuk untuk megantarkan surat itu, aku hanya ingin jadi sahabatmu” ucap Turtel
“oh ya?, sekarang kau bukan sahabat kami lagi” marah kapas, lalu Turtel menangis dan pulang ke rumahnya, lalu spon dan kapas pun bermain lagi
Saat esok hari tiba, kapas telah menunggu spon di tepi pantai, ia tidak tau kalau spon sedang sakit, kapas menunggu hingga malam tiba, karena merasa khawatir, ia pun masuk ke dalam air, namun tiba-tiba badanmya terasa berat sekali, kapas terombang-ambing oleh ombak pantai, saat itu Turtel melintas dan melihat kapas yang terlihat tak berdaya, ia menyelamatkan kapas dan membawanya ke darat, kapas pun selamat, ia minta maaf dan berteman dengan Turtel lagi.
“Turtel terima kasih, tolong bisakah kau antarkan suratku pada spon, jika kau capek aku tak akan memaksamu untuk menyampaikannya”, lalu Turtel pun mengantarkan surat itu kepada spon dan bersahabat lagi seperti kemarin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doodle Art

Neraca Pembayaran

Pertumbuhan, Kesenjangan dan Kemiskinan